Saturday, May 2, 2009

Blatter Presiden FIFA Dua Periode


Blatter Presiden FIFA Dua Periode

Sepp Blatter (66), terpilih kembali untuk kedua kalinya menjadi Presiden FIFA untuk empat tahun ke depan. Dalam pemungutan suara yang berlangsung dalam Kongres FIFA di Seoul (Korsel) hari Rabu (29/5/02), Blatter menang telak atas saingannya Issa Hayatou dari Kamerun. Blatter memperoleh 139 dari 197 suara, sementara Hayatou, yang merupakan Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), hanya memperoleh 56 suara. Dari 204 anggota FIFA, 202 di antaranya hadir dalam kongres, dan hanya 197 yang memiliki hak suara.

Kemenangan kali ini lebih telak dari saat dia terpilih untuk pertama kali tahun 1998. Saat itu Blatter memperoleh dukungan 111 suara, dan pesaingnya, Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Lennart Johannsson, mengantungi 80 suara dukungan.

Hal ini juga berarti Blatter mengalahkan berbagai serangan atas dirinya. Blatter sebelum ini memperoleh berbagai tuduhan, antara lain karena keputusannya menghentikan penyelidikan atas keuangan FIFA. Dia juga dituduh berusaha membeli suara dari berbagai anggota FIFA, membuat seteru-seterunya berniat menindak secara hukum Blatter atas berbagai dugaan itu. Usai hasil pemungutan suara diumumkan, Blatter mengucapkan banyak terima kasih. “Anda tidak dapat bayangkan artinya kemenangan ini bagi saya, setelah berbulan-bulan dituduh sebagai orang yang sangat jahat," kata Blatter.

Kemudian dia mengajak semua pihak mulai bekerja sama, dan melupakan yang telah berlalu. “Kita semua harus kembali membangun persatuan dan kredibilitas. Sekarang mari kita semua sambut Piala Dunia," lanjut Blatter yang merupakan seorang pengacara asal Swiss. Kemenangannya kali ini bagaimanapun tidak lepas dari kepiawaian Blatter menggalang dukungan. Dalam beberapa pekan terakhir, Blatter aktif mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia untuk memuluskan jalannya dalam pemilihan presiden.

Dalam sambutannya sebagai pemenang, Blatter tidak lupa mengatakan, dirinya selalu mendengar berbagai kritik. "Saya menerima kritik itu, dan bagi saya itu adalah pesan untuk terus memperbaiki suasana damai dalam keluarga besar FIFA. Saya akan melakukannya," ujarnya.

Sehari sebelum pemungutan suara, Blatter masih memperoleh tantangan dan ejekan keras dari lawan-lawannya saat situasi keuangan FIFA dibahas. Rabu kemarin sebelum pemilihan, sejumlah peserta juga masih berusaha menyerang dia walau rapat berlangsung lebih tenang.

Yang jelas, kemenangan Blatter itu bakal mengancam keberadaan Sekjen FIFA Michel Zen-Ruffinen. Zen-Ruffinen hampir dipastikan menjadi korban pertama pemerintahan Blatter yang baru. Hasilnya mungkin berakhir dengan didepaknya Zen-Ruffinen.
Zen-Ruffinen adalah orang yang menuduh Blatter menjalankan FIFA dengan tangan besi dan menyembunyikan informasi keuangan yang penting. Tindakan itu membuat dia tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dia juga menuduh Blatter terlibat korupsi dan salah urus keuangan. Zen-Ruffinen pula yang melaporkan bosnya ke Komite Eksekutif FIFA 3 Mei lalu yang berbuntut pada tuntutan pada Blatter di pengadilan Zurich.

Zen-Ruffinen juga pesimis Blatter mampu membangun kembali persatuan di tubuh FIFA. Menurut dia, tindakan dan penyimpangan yang telah dilakukan Blatter selama ini membuat sosok tersebut sulit menjadi pemersatu. "Dia akan kesulitan menyatukan keluarga yang sudah pecah ini, dan orang-orang di Komite Eksekutif FIFA yang kalah hari ini pasti akan melanjutkan perlawanan mereka," ujar Zen-Ruffinen.
Namun, sejumlah pejabat FIFA yang selama ini berseberangan dengan Blatter, ternyata menyambut ajakan damai presidennya. Mong-Joon, misalnya, bersedia bergandeng tangan. Sementara Johansson yang sebelumnya ikut mengkritik Blatter, setuju mengakhiri perseteruan. "Hasil pemungutan suara ini mengejutkan. Kami harus menerima hasilnya dan kini harus bisa bekerja sama," katanya.

(Tokoh Indonesia, dari berbagai sumber)

Komentar :

ada 0 comments ke “Blatter Presiden FIFA Dua Periode”

Post a Comment

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra